6 Jun 20222 menit membaca

PERAYAAN 60 TAHUN DIORGANISIRNYA GMAHK JEMAAT RANOTANA

Manado.sdaeiuc.org | Dengan mengangkat tema “Shine to Glorify God” Perayaan Sabat disertakan dengan Hari Ulang Tahun GMAHK Jemaat Ranotana yang ke 60 sukses digelar pada Sabtu, 4 Juni 2022.

Berlokasi di Jl. Sam Ratulangi No. 483, Karombasan Utara Kec. Wanea, Kota Manado Jemaat yang diorganisir sejak 3 Juni 1962 itu merayakan hari ulang tahunnya bersama pimpinan gereja, pendeta jemaat yakni Pdt. Jim Mamarimbing dan Pdt.Piterson Antarani, serta seluruh anggota jemaat GMAHK Jemaat Ranotana.

Tak hanya itu Pemerintah Kota Manado yakni Bapak Andrei Angouw selaku Wali Kota dan Pimpinan GMAHK DKMMU yakni Pdt. Ritus Kenis selaku Ketua, Pdt. Ronny Neman selaku Sekretaris Eksekutif, Bpk. Edwin Lasut selaku Bendahara, beserta Pemimpin Departemen dan Staff juga turut hadir dalam perayaan ini.

Adapun ibadah syukur dipimpin oleh Pdt. Ritus Keni yang didampingi oleh Pdt. Ronny Neman dan Bpk. Edwin Lasut dengan Sub tema “RASDAC Will Glow in The 60’s and Beyond” dengan melibatkan Evlogia Vocal Group, Adriel Male Voice, Koor Pimpinan dan Staff Kantor GMAHK DKMMU dalam khotbah melalui lagu.

Dalam kesempatan ini Bpk. Andrei Angouw menyampaikan sambutannya, beliau mengungkapkan “Selamat kepada segenap jemaat yang merayakan ulang tahun Gereja ke-60. Dan warga Gereja harus menjadi teladan dalam bermasyarakat. Sebab yang saya tahu Warga GMAHK (Advent) adalah orang-orang yang disiplin.”

Lanjutnya “Pemerintah Kota meminta agar Jemaat dapat terus menopang program-program pemerintah karena sampai saat ini terus di Kerjakan berbagai proyek Infrastruktur di Kota Manado, berupa perbaikan Drainase, Jalan, termasuk pembangunan Pasar-Pasar dan saat ini sementara dipugar pasar bersehati.”

Diakhir sambutannya beliau berharap Jemaat dan Masyarakat untuk terus mendukung pendataan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Manado melalui gereja-gereja agar segera dilengkapi. “Dari data tersebut Pemerintah akan mengetahui berapa Warga Manado yang tidak terdaftar dalam Gereja (domba yang hilang) agar kedepan dapat melibatkan tokoh-tokoh agama dan pemimpin-pemimpin rumah Ibadah untuk mendekati mereka” ungkap beliau. (**red/tim/sdaeiuc/rogam)